Mendeteksi Penyakit Dari Kuku
Banyak orang jarang atau bahkan tidak pernah sekali peduli terhadap bagaimana cara merawat kuku, jika yang dimaksud adalah kuku kaki. Diakui tidak, selama ini sebagian besar orang cenderung mengabaikan dan melupakan kebersihan dan kesehatan kuku. Pertama, karena mereka kerap cuek akan keberadaan kuku itu sendiri, “Ah, kuku kaki jelek ‘kan bisa ditutupi dengan sepatu. Beres.” Atau, kalaupun ada yang concern dengan kecantikan dan kerapian kuku, dibentuk dan diwarnai segala rupa, tapi apakah kuku tersebut sudah benar-benar sehat? Apalah artinya cantik kalau masih harus dibantu sendiri. Sebab, menurut dokter, kecantikan dan kerapian kuku itu penting dijaga, tetapi yang lebih penting lagi adalah memelihara kesehatannya.
Kenapa apa ada kuku?
Pernahkah anda mencari tahu apa guna kuku. Sekedar pemantas untuk menghiasi jemari kaki supaya tidak kelihatan aneh, atau untuk mencakar seperti kuku milik binatang-binatang buas? Ternyata, kata pakar dermatokilogi, kuku adalah organ tubuh yang mengandung lapisan tanduk yang menebal dan mempunyai banyak fungsi. Sebut saja pelindung ujung jari, alat menggaruk, membantu memgang alat kecil, bahkan seperti milik binatang bisa digunakan sebagai senjata, yakni untuk mencakar. Kuku juga merupakan cermin diri seseorang. Dia seorang yang rapi dan sehat atau sebaliknya.
Sejak anda masih berupa janin umur 10 minggu , bibit kuku sudah mulai terlihat di ujung jari. Kecepatan pertumbuhan kuku bervariasi antara satu sama lain tidak sama. Namun rata-rata kuku ibu jari tumbuh 0,1-0,12 mm/hari, sedangkan kuku tangan tumbuh lebih cepat.
Jika ada kelainan...!!!
Kelainan kuku amat banyak. Mulai dari warnanya yang berubah atau menjadi rapuh, menebal sampai menimbulkan rasa sakit yang amat, misalnya karena kuku tumbuh menusuk kedalam daging dan mengakibatkan infeksi. Menurut catatan kedokteran, perubahan warna kuku, misalnya menjadi kehijauan, kerap menandai adanya penyakit, Yaitu infeksi kuman Pseudomonas aerruginosa. Sedanngkan kuku berwarna hitam disebabkan karena kekurangan vitamin B12. Orang yang menderita penyakit tipus, pada kukunya dapat dijumpai bercak putih, yang disebut sebagai leukonokia pungtata. Hal serupa juga dapat dijumpai pada orang normal
.
Ada pula sindorma yang disebut sebagai sindroma kuku kuning (the yellow nail syndrome), kuku tampak menebal, berwarna kuning, dan terlihat banyak garis transversal. Hall ini dapat mengenai seluruh lempeng kuku tangan dan kaki sebagai akibat dri berbagai penyakit paru, seperti asma, bronkitis kronis, tuberkolosis, dan lain-lain. Kuku seperti ini juga dapat ditemukan pada penyakit ganas seperti melanoma (kanker kulit) dan penyakit Hodgkin (kanker kelenjar getah bening).
Sedangkan kuku yang rapuh (onikoreksi) timbul akibat pemakaian sabut yang kuat, atau menggunakan penghapus cat kuku. Juga dapat terjadi pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin A dan B, serta pada keadaan hipotiroid (aktivitas kelenjar gondok yang berkurang). Kelainan yang timbul pada kuku merupakan cerminan kelainan sistemastik, juga akibat kelainan kulit. Karena penyebabnya yang beragam maka penyebab kelainan kuku yang pasti sulit diketahui. Meskipun demikian kelainan kuku yang ada kadang dapat membantu seorang dokter untuk memperkirakan penyakit yang diderita. Misalnya, pada penyakit psoriasis, kelainan kuku dapat dijumpai pada 10-50% kuku (pits), perubahan warna kuku menjadi suram, dan sebagainya.
Pada diabetes militus atau yang dikenal dengan istilah kencing manis, sering timbul penyakit paronikia, yaitu suatu reaksi perdagangan pada daerah sekitar kuku yang sangat nyeri dan mengganggu bagi penderitanya. Keadaan ini sering juga disebut sebagai cantengan. Biasanya timbul menyertai infeksi jamur candida pada kuku atau akibat trauma (benturan). Bahkan keadaan ini sering disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi pembentukan nanah. Jika hal ini berlangsung kronis bisa timbul celah horizontal pada dasar kuku. Hal yang sama juga sering terjadi pada perempuan yang sering mencuci pada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air.
Penyakit pada kuku disebabkan oleh infeksi jamur termasuk penyakit yang sering mengenai kuku, khususnya pada kuku jari kaki. Masalah ini sering ditemukan pada orang yang kakinya sering berkeringat ( hiperhidrosis), pemakaian sepatu yang terlalu sempit, ataupun didahului oleh suatu trauma. Keadaan udara dengan kelembaban tinggi seperti di indonesia juga mempermudah terjadinya infeksi jamur, apalagi bila sertai kebersihan yang kurang. Frekuensi infeksi jamur pada kuku (onikumikokos) meningkat seriring dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut, kebiasaan menggunakan sepatu sepanjang hari di udara yang panas seperti di indonesia, meningkatkan penderita penyakit penurunan kekebalan tubuh.
Biasanya kelainan kuku tidak terlalu jelas. Pasien tidak mencari pengobatan dan cendrung mengabaikannya. Pasien umumnya memandang infeksi jamur pada kuku lebih sebagai problem kosmetika ketimbang problem medis, sehingga seringkali mereka mencoba mengatasi sendiri dengan memakai cat kuku untuk menutupinya. Atau melakukan pedicure dengan harapan kukunya dapat dipercantik dan kembali normal. jika memang sudah terjadi hal seperti ini, tentu saja penanganan dengan kosmetik tidak akan memberikan hasil dan tidak akan menyembuhkan penyakit, bahkan dapat memperparah penyakit yang sudah ada.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa kelainan pada kuku dapat mengakibatkan rasa kurang percaya diri, malu, tidak nyaman, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bila sudah timbul rasa nyeri. Selain itu, untuk mendapatkan kesembuhan yang total seringkali membutuhkan waktu yang lama, banyak pasien yang menjadi frustasi.
merawat kuku
kuku yang sehat terlihat bersih, mengkilat serta berwarna kemerahan. Warna merah ini berasal dari jaringan pembuluh darah dibawah kuku, terlihat karena lempeng kuku merupakan substansi yang teransparan. Untuk menjaga kesehatan kuku sebenarnya dapat dilakukan dengan sederhana, dimulai dengan menggunting kuku secara teratur, tidak membiarkan ujung /tepi kuku runcing sehingga dapat melukai kulit sekitarnya, menghindari trauma, dan menjaga kebersihan kaki pada umumnya, serta tidak lupa menyempatkan diri untuk membersihkan kuku saat sedang mandi.Pedicure dapat dilakukan kalau dikerjakan oleh ahlinya. Karena jika kurang terampil malah dapat menimbulkan trauma berlebihan pada kulit lipatan kuku sehingga memudahkan masuknya berbagai mikroorganisme penyebab infeksi.
Komentar
Posting Komentar