Penyebab Penyakit Vertigo
Kepala sering pusing dan vertigo sering dicampur adukkan. Kepala terasa enteng akibat tekanan darah yang turun sehingga mengusik lancarnya aliran darah ke otak. Hal ini terjadi saat anda berdiri dengan cepat dari posisi jongkok. Atau, meneguk minuman beralkohol, dan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Sementara gangguan kepala yang disebut vertigo atau yang di kenal awal dengan sebutan pusing tujuh keliling adalah timbulnya gerakan dari tubuh atau bumi yang di pijak akibat hilanganya keseimbangan tubuh.
Menurut pakar, vertigo bukan penyakit melainkan reaksi normal tubuh terhadap gerakan yang tidak biasa. Alhasil tubuh kehilangan keseimbangan. Sama-sama pusing seperti migren, tekanan darah rendah atau anemia. Tapi ketika vertigo ‘menyerang’, Anda merasa seolah limbung, padahal sedang diam tak bergerak. Ruangan tampak berputar atau miring ke satu sisi. Dalam buku vertigo: patofisiologi, Diagnosis, dan terapi oleh Nurdjaman Nurimba, AA joesoef, dan Andradi S, disebutkan bahwa vertigo merupakan kumpulan atau satu sindroma yang terdiri dari gejala sistem somatik, otonomik, dan pusing.
Gejalanya Vertigo
Keluhan vertigo sering dialami oleh orang tua yang berumur 75 tahun. 50% dari mereka datang ke dokter dengan keluhan vertigo. Banyak lansia (lanjut usia) yang justru menjadi agorafobia, yaitu mengurung diri dalam kamar karena takut jatuh. Gejala vertigo antara lain hilangnya keseimbangan sehingga membuat anda berjalan sempoyongan.
Gejala lain, berdiri dan duduk tak tegak, limbung, rasa mual, muntah, wajah memucat, keringat dingin, kepala ringan, perasaan tidak enak, posisi kepala cenderung ke arah tertentu, dan mata bergerak ulang alik diluar kontrol. Anda juga bisa mengalami oscillopsia, yaitu melihat obyek diam seolah bergoyang atau obyek tunggal tampak ganda (diplopia). Keluhan vertigo bisa salah satu atau campuran dari beberapa gejala tersebut.
Dalam literatur medis, vertigo bisa merupakan ekses dari 80-100 penyakit. Namun secara global, penyebabnya dapat dikategorikan sebagai penyakit vestibular, yaitu bagian telinga dalam tempat fungsi keseimbangan diatur. Diantaranya terjadi infeksi tumor, perdarahan, atau alergi. Kemudian, penyakit pada saraf pusat, seperti hipertensi kronis, trauma kepala/labirin, migren dan epilepsi. Atau adanya kelainan endokrin, misalnya saat menstruasi hamil menopausse, ataupun kelainan psikiatri berupa depresi, neurosa, sindroma hiperventilasi, dan fobia. Tak tertutup kemungkinan kasus vetigo akibat kelainan pada mata.
Ada perlunya juga anda tahu beberapa penyebab vertigo: Sindroma Meniere, diduga timbul akibat bertumpuknya cairan disatu atau kedua telinga. Penderita biasanya orang setengah umur dan ditandai dengan ketulian dan tinitus (di dalam teliinga terdengar suara menderu, mendesing, atau berdering). Meniere yang berat diikuti dengan vertigo. Si penderita nyaris tak mampu bangkit dari tempat tidur, bdan menggigil, dada sesak, diare, mual, atau muntah-muntah. Makin berat meniere, organ dalam telinga bisa rusak.
Benign Postural Vertigo (BPV) yang jinak. Vertigo muncul bila mekanisme keseimbangan tidak berfungsi atau dikenal dengan istilah kegagalan labirin (vestibular). Akibatnya, tubuh menerima sinyal yang salah. Beberapa detik, kepala pusing saat berbaring atau menengok kebelakang. Kasus BPV ada yang disertai infeksi, namun alat pendengaran aman.
Kegagalan Vestibular secara mendadak terjadi bila labirin atau saraf yang berkaitan tiba-tiba berhenti berfungsi. Gejalanya ditandai dengan pusing berat yang timbul dadakan, mual, dan ingin muntah. Serangan ini bisa berlanjut sampai beberapa minggu, dan memburuk jika kepala digerakkan. Alat pendengaran tidak terganggu.
Labirinitis adalah ketidak seimbangan mekanisme ditelinga bagian dalam akibat radang ( inflamasi) yang disebabkan oleh penyebaran viruz dalam epidemi kecil. Semua ini juga berbuntut ke vertigo. Gejala tipikal pada orang muda mirip flu dengan pusing kepala, lalu hilang dalam beberapa hari, meski ada juga yang awet sampai 1-2 tahun. Kebanyakan keluhan hilang tanpa meninggalkan efek apa-apa.
Otitis Media atau infeksi di tengah telinga yang mengusik keseimbangan tubuh, seandainya dibiarkan berlarut. Sayangnya, infeksi telinga terjadi tanpa gejala, makanya kadang bisa berlarut sampai bertahun-tahun.
Komentar
Posting Komentar