Apa Itu Penyakit Pikun Dan Bagaimana Cara Mengatasinya


Pikun merupakan suatu kelainan pada saraf dan otak yang umumnya diderita oleh orang tua yang sudah jompo. Dalam dunia medis, kata pikun lebih dikenal dengan dementia. Orang yang menderita pikun biasanya tidak dapat berpikir dan beraktivitas dengan baik. Hal ini disebabkan olah adanya kemunduran sel-sel otak tersebut. Sel-sel otak yang mati tidak akan tumbuh kembali dan tidak bisa digantikan oleh sel yang lain. Bila hal ini dibiarkan, dilhawatirkan kepikunan ini akan bertambah kuat dan berubah menjadi alzheimer. Pikun tidak hanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Tapi bisa juga diderita oleh orang-orang yang usianya tergolong muda. Berikut adalah tiga ciri penderita pikun.
  • Adanya penurunan inteligensi atau penurunan kecerdasan.
  •  Penurunan inteligensi tersebut terjadi secara perlahan-lahan seiring berjalannya waktu yang semakin lama dirasakan semakin parah. 
  • Penurunan inteligensi bisa disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan pada otak dengan berbagai sebab, seperti benturan atau kecelakaan. 
  • Berdasarkan peluang kesembuhannya, pikun dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut. 
  1. Pikun yang tidak bisa diobati. Kepikunan jenis ini umumnya menyerang seseorang yang sudah berusia lanjut.
  2. Pikun yang bisa di obati dan disembuhkan. Umumnya, pikun yang bisa diobati adalah jenis pikun yang diderita oleh orang-orang yang berusia relatif muda.
Faktor-faktorpenyebab pikun
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kepikunan pada seseorang. Berikut ini diuraikan beberapa penyebab kepikunan secara umum.
  1. Faktor Usia, Umumnya penyakit pikun diderita oleh orang-orang yang sudah lanjut usia, yaitu pada usia 50-70 tahun.
  2. Gaya hidup, Penyebab gaya hidup yang tidak sehat adalah seperti meokok. Mengonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi. Mengonsumsi alkohol atau narkotika, serta terlalu sering menngonsumsi makanan yang mengandung zat aditif buatan.
  3. Penyakit, Penderita penyakit seperti stroke ginjal, hati hepertensi, jantung koroner, kencing manis,dan obesitas bisa terserang kepikunan.
  4. Keracunan, Keracunan karena mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kepikunan.
  5. Benturan pada kepala, Kepala yang sering mengalami benturan baik kaena pukulan, jatuh, maupun kecelakaan bisa menyebabkan kepikunan.
  6. Stres, Menurut Zevan Khachanurian dari The National Institute of Aging Los Angles, Amerika serikat, sel-sel di hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras pada kondisi stres. Akibatnya oyak menjadi lelah dan mudah rusak.
  7. Kekurangan Vitamin, Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan kepikunan.
  8. Infeksi, Adanya infeksi pada bagian otak dan tulnag seperti AIDS dementia complex dan penyakit Creutzfedljakob bisa menyebabkan kepikunan.
  9. Hydrocephalus merupakan penyakit karena adanya penimbungan cairan di otak sehingga kepala membesar dan dapat menimbulkan kelainan pada perkembangan mental, timbul infeksi, dan tumor pada otak.
  10. Dementialewy body and pick adalah kerusakan yang terjadi di dalam sel-sel saraf otak. 
 Gejala-Gejala Penyakit Pikun 

Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum yang terjadi pada penderita pikun. 
  1. Sering lupa. 
  2. Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. 
  3. Kesulitan berbicara.
  4. Disorientasi tempat dan waktu. 
  5. Penilaian yang kurang sesuai.
  6. Bermasalah dengan pola pikir abstrak. 
  7. Sering melakukan kesalahan meletakkan sesuatu.
  8. Suasana hati mudah berubah.
  9. Perubahan kepribadian.
  10. Pasif.
Cara mengatasi pikun

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah atau memperlambat terjadinya risiko kepikunan.
  1. Makanlah dengan pola makan yang sehat.
  2. Pertahankan berat badan ideal dengan cara diet yang sehat dan teratur
  3. Hindari minuman beralkohol dan merokok.
  4. Beri nutrisi otak. 
  5. Bagi orang yang sudah menikah, lakukan hubungan suami-istri dua kali dalam seminggu.
  6. Hindari narkotika dan zat-zat psikotropika. 
  7. Rutinlah memeriksakan tekanan darah.
  8. Istirahatkan mata selama 7 hari sehari dengan cara tidur yang lelap dan kurangi menonton televisi.
  9. Rutinlah melakukan olahraga.
  10. Beusahalah untuk selalu mengaktifkan otak dengan cara belajar, membaca, melukis, atau menulis.
  11. Berusahalah untuk selalu mengulangi informasi baru untuk disimpan didalam ingatan.
  12. Bersantailah dan berusahalah menjauhi pikiran-pikiran negatif.
  13. Aktiflah dalam kegiatan kemasyarakatan. 
  14. Lakukan konseling dengan psikolog serta buka diri terhadap orang lain.
  15. Buatlah catatan-catatan berharga dalam buku harian.
  16. Lakukan senam otak.     






 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usaha Beternak Yang Menguntungkan

Penghasilan Blogger Dari Google Adsense

Upload Foto Dibayar Dollar Terbukti