Penyebab Kencing Manis dan Cara Mencegahnya


Kencing Manis dikenal juga dengan sebutan Diabetesmelitus atau penyakit gula darah merupakan salah satu dari jenis penyakit kronis. Tanda-tandanya adalah adanya peningkatan kadar gula dalam darah yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme dalam tubuh. Dalam hal ini, otgan pankreas tidak sanggup lagi untuk memproduksi insulin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berguna untuk mengontrol kadar gula dalam darah, mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin juga berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Ciri2 kencing manis kering yaitu seseorang dikatakan menderita kencing manis apabila hasil pemeriksaan gula darah saat berpuasa mencapai level 126 mg/dl atau lebih dan pemeriksaan gula darah setelah puasa (minimal 8 jam) mencaapai level 180 mg/dl. Lalu pada pemeriksaan gula darah yang dilaksanakan secara acak (dalam satu waktu), dapat disebut terjangkit diabetes jika kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/ dL dan 200 mg/ dL atau berada di atas level 200 mg/ dL. Penyakit diabetes melitus ini secara garis besar terdiri atas 3 tipe, yaitu sebagai berikut.
  1. Diabetes melitus tipe I yaitu diabetes yang penderitanya sangat bergantung kepada insulin, karena karena tubuh penderita kekurangan hormon insulin. Diabetes tipe ini dikenal juga dengan sebutan IDDM (insulin Dependent Diabetes Melitus). Penanganan penderita diabetes melitus tipe I hingga saat ini hanya bisa dilakukan dengan melakukan terapi insulin secara terus menerus dan berkesinambungan. 
  2. Diabetes melitus tipe II, penderita diabetes melitus tipe II ini mengalami malfungsi hormon insulin, disebut juga NIDDM (Non-insulin Dependant Diabetes Melitus).
  3. Gestational diabetes, menurut WHO ( World Health Organization), gestational diabetes adalah penyakit diabetes yang berkembang hanya pada masa kehamilan. Penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. 
Pencegahandiabetes melitus
Menurut symposium practical Approach in the Management of Diebetic Complications, pencegahan penyakit ini dapat dibagi mejadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
  1. Pencegahan primer merupakan pencegahan yang ditunjukkan kepada penderita yang dikategorikan berisiko tinggi. Maksudnya adalah orang yang belum terjangkit diabetes mellitus, tapi mempunyai potensi yang tinggi untuk terserang.  
  2. Pencegahan sekunder maksudnya adalah upaya pencegahan untuk menghambat penyakit diabetes melitus dengan cara deteksi dini serta pengobatan lebih awal.
  3. Pencegahan tersier dilakukan jika seseorang telah terjangkit oleh diabetes melitus. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan rehabilitas dan perawatan pada pasien.
    Untuk diabetes melitus tipe II, bisa juga dilakukan alternative pencegahan sebagai berikut.
    • Perbanyak aktivitas fisik, Aktivitas yang padat dan teratur dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga dapat membantu menjaga agar kadar gula dalam arah tetap normal. menurut penelitian , latihan aerobik dan latihan ketahanan bisa membantu menngendalikan diabetes. Akan lebih baik jika mendominasikan keduanya
    • Makanan yang berserat lebih baik, serat yang bisa diperoleh dari, kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian , buah-buahan, dan yang terbaik adalah bekatul.
    • Mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian, biji-bijian membantu menstabilkan kadr gula dalam darah.
    • Menurunkan berat badan, Menurut penelitian, pasien diabetes yang kegemukan jika berhasil menurunkan berat badannya berarti telah mengurangi sekitar 16% risiko diabetes pada setiap kilogram berat badan yng berhasil disingkirkan. Jika melakukan olahraga secara teratur dan bisa menghilangkan sekitar 5-10% berat badan, dalam 3 tahun berarti  bisa mengurangi sekitar 60% dari risiko diabetes melitus.
    • Menambah konsumsi susu rendah lemak, mereka yang mengonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu rendah lemak dalam seminggu akan memiliki resiko yang sangat rendah dibandingkan dibandingkan yang hanya mengonsumsi kurang lebih dari 10 porsi perminggu.
    • Hindari lemak hewani, penelitian­­ kepada lebih dari 42.000 orang, diet tinggi terhadap makanan yang mengandung lemak hewani dikaitkan dengan perkembangan risiko diabetes hampir 2 kali dari mereka yang melakukan diet sehat.
    • Konsumsi gula sedikit saja, dari penelitian, perempuan yang mengonsumsi minuman bergula satu porsi dalam sehari memiliki resiko 2 kali lipat dibandingkan perempuan yang hanya mengonsumsi minuman bergula satu porsi dalam sebulan.
    • Stop merokok, menghabiskan 20 batang rokok dalam sehari bisa meningkatkan resiko 3 kali lipat dibandingkan yang tidak merokok. Hal ini berhubungan dengan menurunnya kemampuan tubuh perokok dalam memanfaatkan insulin.
    • Hindari mengonsumsi makanan berlemak trans, makanan berlemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) banyak digunakan pada makanan cepat saji.

    • Terbuka, kerbukaan terhadap teman, sahabat, kerabat, dan keluarga dapat membantu terhindar dari penyakit diabetes.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Usaha Beternak Yang Menguntungkan

    Penghasilan Blogger Dari Google Adsense

    Upload Foto Dibayar Dollar Terbukti