Mengatasi Haid Yang Tidak Teratur Atau Amenorea

Amenorea adalah ketidakteraturan menstruasi, semestinya kondisi ini terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan, menyusui setelah menopause. Jika terjadi pada kondisi normal reproduksi berarti ini masalah yang harus diselesaikan. Jenis Monera yaitu (1) amenore primer, terjadi pada perempuan tidak mendapat menstruasi sejak usia akil baligh, youTube pada usia 11 hingga 16 tahun; (2) amenorea sekunder, perempuan yang mengalami menstruasi, lalu berhenti selama 3 bulan berturut-turut.

Gejala amenorea

• Beberapa gejala diantaranya sebagai berikut:Tidak ada tanda-tanda pubertas, seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh. 
• Morning sickness (muntah dan pusing pada pagi hari) dan pembesaran perut 
• Denyut jantung yang cepat. 
• Kecemasan berlebihan. 
• Kulit tidak normal seperti orang lainnya. 
• Galaktore (pembentukan air susu pada perempuan yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui) 
• Nomor bagi orang lainnya 
• Gangguan penglihatan. 
• Penurunan atau penambahan berat badan yang berlebihan 
• Vagina Kering sehingga mudah luka 
• Perubahan suara seperti laki-laki
  

Penyebab amenorea primer

1. Tertundanya menarche (menstruasi pertama) 
2. Kelainan kromosom yang menyebabkan produksi sel telur terganggu dan mempengaruhi sirkulasi menstruasi 
3. Organ kelamin yang tidak sempurna karena pertumbuhan yang kurang baik 
4. Gangguan pada kelenjar pituitari yang mengatur siklus menstruasi 
5. Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak adanya vagina, adanya sekat vagina, serviks yang sempit, hymen imperforata negara yang tidak memiliki pori) 
6. Penurunan dan kenaikan berat badan yang drastis. 
7. Hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) 
8. Disgenesis gonad (tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut) 
9. Hermafrodit (memiliki dua kelamin) 
10. Kekurangan gizi 
11. Hipotiroidisme (menurunnya produksi dan sekresi hormon tiroid) 
12. Penyakit ovarium polikistik (kumpulan Penyakit yang timbul akibat sel telur tidak dapat matang saat tidak dibuahi).
    

Penyebab amenorea sekunder

1. Kehamilan; lapisan dinding rahim tidak akan mengalami peluruhan untuk memelihara janin dalam kandungan 
2. Pil kontrasepsi dapat membuat siklus menstruasi terganggu 
3. Masa menyusui menyebabkan peningkatan hormon prolaktin akan menekan proses ovulasi sehingga menstruasi terjadi. 
4. Beban pikiran atau stres yang mengganggu keseimbangan hormon tubuh 
5. Olahraga berat 
6. Pengaruh penggunaan obat-obatan tertentu yang mempengaruhi siklus menstruasi 
7. Hormon tambahan dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh 
8. Gangguan kelenjar hipotalamus dan hipofisis yang berpengaruh pada siklus menstruasi 
9. Gangguan pematangan indung telur
   

Cara mencegah amenorea

• Lakukan pola hidup sehat, memakan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur 
• Menyeimbangkan waktu bekerja, rekreasi dan beristirahat 
• Mengurangi beban pikiran maupun stres. 
• Berkonsultasi dengan dokter secara berkala
  

Pengobatan amenorea

 
Cara mengobati amoorea yang harus disesuaikan dengan penyebabnya, semua harus berada di bawah pengawasan dokter. Jangan mengobati diri sendiri.

1. Jika penyebab adalah menurunnya berat badan, penderita Fatty mengikuti diet terkontrol di bawah pengawasan dokter. 
2. Jika penyebabnya adalah stres, penderita harus wajib mengikuti terapi kejiwaan. 
3. Jika penyebabnya adalah olahraga berat, penderita harus mengurangi aktivitas fisiknya. 
4. Jika penyebabnya adalah tumor, harus dilakukan operasi bedah, terapi penyinaran atau radiasi mungkin diperlukan 
5. Jika penyebab amenorea yang menyerang anak perempuan yang menstruasi harus ditambah hormon progesteron dan estrogen.
   

Amenorea tidak selalu memerlukan terapi, terutama bagi perempuan diatas 45 tahun. Beberapa penyakit kejiwaan dapat disertai amenorea sehingga yang paling diperlukan adalah menentukan penyebab penyakit kejiwaan nya. Temui psychiater atau psikologi, kemudian lakukan terapi sesuai. Biasanya pengobatan dilakukan secara medis oleh dokter dan kejiwaan ditangani oleh psikolog. Agar penyembuhan jiwa dan fisiknya dapat berlangsung sejalan.