Penyebab Sakit Kepala
Sakit kepala biasanya disebabkan oleh bermacam-macam faktor, penyebab sakit ini lebih dari ratusan. Bukan hanya penyakit di sekitar kepala dan leher. Gangguan di daerah perut, dada, pembuluh darah, bahkan ujung kaki pun bisa menyebabkan sakit kepala. Jadi, bukan pekerjaan mudah, bahkan bagi dokter sekalipun, untuk mencari akar masalahnya.
Untuk menemukan penyebabnya, dokter harus melakukan pemeriksaan menyeluruh. Jadi, jangan merasa dikerjai jika hanya karena urusan sakit kepala, dokter bertanya urusan makan tidur, sampai masalah-masalah di kantor dan problem rumah tangga. Itu bagian dari metode dokter menemukan akar penyakit.
Sebagian besar orang pernah mengalami sakit kepala, terutama kaum perempuan. Seperti namanya, gejala utama sakit ini berupa rasa nyeri disekitar daerah kepala dan leher. Nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa jam sampai berhari-hari. Penyebab sakit kepala yaitu beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Perubahan hormonal
Ini adalah jawaban kenapa sakit kepala lebih banyak dialami oleh perempuan daripada laki-laki. Jadi penyebabnya bukan karena laki-laki lebih menyebalkan, melainkan karena memang Memang secara biologis perempuan lebih kompleks daripada laki-laki.
Perempuan punya siklus hormonal yang menyebabkan kadar estrogen naik turun. Perempuan haid, laki-laki tidak. Perempuan hamil, laki-laki tidak. Perempuan menyusui, laki-laki tidak. Semua proses ini melibatkan perubahan hormonal yang bisa menyebabkan sakit kepala. Pada perempuan, sakit kepala biasanya terjadi menjelang atau selama menstruasi. Sebagian perempuan mengalami sakit kepala saat hamil, menopause (mati haid), atau minum pil kontrasepsi (pil KB).
2. Stres
Orang gila Stres nanti masuk ke berbagai BAB. Gangguan psikis ini memang bisa menyebabkan banyak sekali penyakit, mulai dari sakit kepala, sakit maag, gangguan tidur, sampai tekanan darah tinggi.
Stres dan sakit kepala sebelumnya terjadi di tempat yang berbeda. Stres terjadi hanya di otak, cara sakit kepala terjadi di kepala dan leher. Otak Sendiri sebetulnya tidak merasakan nyeri karena otak tidak memiliki saraf yang sensitif terhadap rangsangan nyeri. Nyeri disebabkan oleh saraf-saraf di wilayah kepala dan leher. Apa stres memikirkan atasan yang menyebalkan atau pasangan yang bawel bisa menjadi pemicu sakit kepala? Diduga, terjadi lewat mekanisme yang dikenal sebagai mind body connection.
3. Makanan
Misalnya, pemanis buatan (seperti aspartam, yang banyak terdapat di dalam minuman buatan pabrik), minuman tinggi kafein (seperti kopi kental atau suplemen yang biasa disebut" minuman berenergi"), makanan yang banyak mengandung garam atau penyedap rasa MSG (misalnya mie instan), makanan awetan, alkohol (misalnya Wine), coklat atau keju jenis tertentu, dan masih banyak lagi. Semua contoh yang disebut ini bisa saja menjadi biang keladi sakit kepala pada orang-orang tertentu. Selain jenis makanan, sakit kepala bisa juga disebabkan oleh pola makan, misalnya makan tidak teratur, telat makan atau makanan dalam jumlah banyak.
4. Perubahan pola tidur
Sebagian orang butuh tidur 7 sampai 8 jam sehari. Kurang tidur atau kebanyakan tidur sama-sama bisa menyebabkan sakit kepala. Sebagian orang memang terbiasa tidur singkat, tetapi mereka ini bukan pembanding yang umum. Dalam urusan tidur, yang penting tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas. Sekalipun kita tidur selama 8 jam sehari, bisa saja kita masih kurang istirahat jika kita tidur tidak nyenyak. Selain itu, sakit kepala bisa juga dipicu oleh perubahan jam tidur (misalnya karena kerja shift) atau Jetlag.
5. Ketegangan otot di daerah leher atau kepala
Misalnya, terlalu lama bekerja di depan komputer, terlalu lama menonton televisi, salah postur saat tidur. Bisa juga disebabkan ketegangan otot penglihatan. Misalnya, kita mesti sudah memakai kacamata tetapi memaksakan diri banyak membaca tanpa kacamata. Ini juga bisa memicu sakit kepala.
6. Faktor fisikal
Misalnya, bekerja terlalu capek atau melakukan aktivitas fisik terlalu berat.
7. Perubahan lingkungan
Contohnya, pindah pekerjaan di tempat baru, ruangan baru, kantor baru atau tempat tinggal baru.
8. Putus kafein, putus nikotin dan sebagainya.
Jika seseorang biasa minum kopi atau merokok, lalu dia menghentikan kebiasaan ini, iya bisa mengalami sakit kepala karena otaknya sudah terbiasa mendapat suplai kafein dari kopi atau nikotin rokok.
9. Rancangan Indra
Misalnya, cahaya lampu yang terlalu terang, sinar matahari yang menyilaukan, suara yang terlalu bising, atau parfum yang terlalu menyengat.
10. Gas polutan
Misalnya, asap knalpot, uap cat atau asap rokok.
11. Pemakaian obat
Obat bisa menjadi biang keladi sakit kepala, terutama obat sakit kepala yang diminum terus menerus. Mungkin ini terdengar aneh tetapi memang begitu sifat obat. Jika kita sakit kepala, lalu minum obat sakit kepala, rasa sakit itu bisa hilang sesaat. Namun, jika kita terus-terusan meminum obat tersebut, obat itu justru bisa memicu sakit kepala. Itu sebabnya kalau kita langganan sakit kepala, sebaiknya kita fokus ke penyebabnya, bukan dengan cara mengenalkan obat-obatan. Obat sakit kepala hanya menyelesaikan masalah sesaat, tidak menyelesaikan masalah secara permanen, bahkan mungkin saja bisa menambah masalah.
12. Penyakit lain
Sakit kepala mungkin saja merupakan gejala dari penyakit lain, misalnya flu, demam berdarah dengue, tifus (demam tifoid), infeksi lain, tekanan darah tinggi (hipertensi), tumor, gangguan pembuluh darah, gangguan saraf gigi dan masih banyak lagi.
Selain contoh-contoh di atas, masih ada amat sangat banyak sekali faktor yang termasuk kategori dan lain-lain, saking banyaknya, tidak bisa disebut satu persatu.
Komentar
Posting Komentar