Bahanya Seorang Perokok
Bagi kamu yang pecinta rokok, apakah pernah terbayang dipikiran anda untuk bunuh diri? Berdasarkan penelitian terbaru, pria yang merokok sedikitnya 15 batang perhari cenderung beresiko empat kali lipat untuk melakukan tindakan bunuh diri. Berdasarkan laporan yang dimuat di dalam American Journal of Public Health edisi mei diungkapkan behwa resiko bunuh diri akan meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah batang rokok yang dihisap setiap harinya. Hubungan antara perokok dan bunuh diri tetap bersifat konstan tanpa dipengaruhi faktor umur, stastus pernikahan, indeks berat badan, kebiasaan olahraga, catatan pengidap kaknker dan konsumsi alkohol serta kopi.
Para peneliti menjelaskan bahwa hubungan antara merokok dan bunuh diri bersifat tidak langsung, maksudnya Perokok cenderung memiliki faktor resiko lainnya untuk bunuh diri. Sebagai contoh, perokok cenderung akan menderita depresi dan schizophrenia terhadap penggunaan alkohol dan obat terlarang. Perokok juga cenderung untuk mengidap kanker dan terisolasi lingkungan sosial dan pernikahan dibanding dengan yang bukan perokok. “karakteristik ini akan memberi pengaruh kepada seseorang individu untuk melakukan kebiasaan merokok dan bunuh diri,” tulis Dr. Matthew Miller dari Harvard School of Public Health di Boston Massachustts, dan rekannya.
Terdapat lebih dari 500 pria yang berpatisipasi dalam penelitian selama 8 tahun. Sebagian besar pria adalah orang amerika kulit putih dengan karir profesional. Dari hasil penelitian mengindikasi bahwa perokok cendrung lebih suka meminum kopi, belum menikah, meminum banyak alkohol, kurang berolahraga dan berisiko mengidap kanker dibanding yang bukan perokok.
Kecendrungan ini akan lebih sering ditemukan diantara para perokok dan sedikitnya akan muncul diantara mantan para perokok. Dalam penelitian tersebut mencatat bahwa penemuan mereka harus ditelaah dengan hati-hati, ketika tindakan bunuh diri secara relatif jarang terjadi dan merokok secara relatif banyak dilakukan oleh masyakat di AS. Oleh karena itu, tidak tepat menginterpretasikan merokok sebagai satu-satunya penyebab klinis penting dari tindakan bunuh diri.
Terdapat lebih dari 500 pria yang berpatisipasi dalam penelitian selama 8 tahun. Sebagian besar pria adalah orang amerika kulit putih dengan karir profesional. Dari hasil penelitian mengindikasi bahwa perokok cendrung lebih suka meminum kopi, belum menikah, meminum banyak alkohol, kurang berolahraga dan berisiko mengidap kanker dibanding yang bukan perokok.
Kecendrungan ini akan lebih sering ditemukan diantara para perokok dan sedikitnya akan muncul diantara mantan para perokok. Dalam penelitian tersebut mencatat bahwa penemuan mereka harus ditelaah dengan hati-hati, ketika tindakan bunuh diri secara relatif jarang terjadi dan merokok secara relatif banyak dilakukan oleh masyakat di AS. Oleh karena itu, tidak tepat menginterpretasikan merokok sebagai satu-satunya penyebab klinis penting dari tindakan bunuh diri.
Komentar
Posting Komentar